the magical visitor

Tamu agungku akan datang
Ingin kumeretas senyum yang tersisa
Ingin kumemeluknya dengan airmata penuh cerita
Inginku menjamunya dengan manis kesturi surga

Cukup sudah perjalananku yang berdebu
Jejalkan sesak dan kerak
Membungkusi sampah dari hari ke hari
Berat sudah pahit ini
Wahai tamu, betapa engkau kurindu

Tapi akankah kau akhirnya kecewa
Menyaksikan penghuni rumah lebih banyak tertawa dan bersenda
Lembar-lembar tilawah tergilas di jalan
Sujudku tersapu gesa
Doaku yang hanya sebatas kata, itu pun tak seberapa

Kau mungkin tahu,
Dari purnama ke purnama,
Kau datang pada hamba –hamba yang tak tahu diri

Tapi, bukan Allah kalau pernah lelah
Bukan Dia bila tidak Maha Mencinta
Dia yang meyakinkanku
Dalam dunia yang sibuk ini
Aku masih bisa selalu berharap
Ada hening sesaat
Untuk menepi.

Maka, cicipilah hidanganku, tuan
Walau hanya sekelumit kurma yang pahit

Semoga Sang Pengutus izinkan
Dirimu datang tiap hari.


==Ramadlon, Akankah lagi sia-sia?==

0 komentar:

Post a Comment