Realita

Realita dakwah menggambarkan kenyataan yang kontra produktif terhadap sunnatullahnya. Seharusnya seorang yang aktif dan memiliki mobilitas dakwah yang dinamis, semakin menikmati kedekatannya dengan Allah SWT. Semakin lembut hatinya dan semakin kental ukhuwwahnya. Di lapangan, kondisi yang terjadi justru terbalik. Mobilitas dakwah yang kita punya mengurai jarak antara kita dengna ikhwah. Dinamika kita yang sedemikian pesat, menumpulkan hati dan perasaan dari getar kelembutan. Mata kita yang sering terjaga karena amanah, semakin kering dan tak mampu menangis lagi. Hal ini membuat kita harus mengevaluasi kembali, apakah dakwah yang sedang kita usung ini? Untuk siapakah semua ini kita korbankan? (Al izzah)

0 komentar:

Post a Comment