selamat tinggal, Tu.....



Dan air jatuh satu-satu ke bahuku yang sunyi

kehilangan ternyata terlalu sepi..
karena hanya hati sendiri yang mengerti.

Tak ada yang cukup mengetahui,
keberadaannya yang terlalu berarti.
bahkan tidak pula huruf-huruf di monitor ini.
Sampai telapak tangan yang keriput namun hangat itu tak dapat kusentuh lagi.

Aku mencintainya.
tapi kutahu cintanya lebih dari itu.

Itulah yang kutangisi: Cinta besarnya yang tak pernah sempurna terbalas oleh waktuku.

Do'aku semi di taman bunga nan tenang.
kuharap Allah terus mengirimkan wanginya
ke jiwanya yang terang..



*saat kutak sanggup lagi mencerna luka ini*

0 komentar:

Post a Comment