Khilafah adalah...

Eh ada lagi yang menarik dari bukunya Salim A.fillah, semoga jadi wawasan yang mencerahkan…

Berdebat tanpa amal sungguh saya benci. Tetapi saya berharap slogan itu diganti. “Khilafah is the only solution”, tidaklah menggambarkan cita perjuangan peradaban Islam. Bagi ummat ini, khilafah adalah system terbaik, cara-bukan solusi, apalagi tujuan- untuk merumuskan dan menjalankan solusi-solusi besar bagi permasalahan ummat, bahkan dunia. Maka khilafah bukanlah sesuatu yang instant menyelesaikan persoalan. Tak ada serta merta di sini. Kerja-kerja itu harus dimulai sejak sekarang. Tak hanya menyiapkan perangkat system tapi juga sumberdaya pengelolanya. Seorang muslim yang mu’min lagi muttaqin. Seorang professional yang muhsin, seorang shalih yang mushlih.

Nah,jika saya ringkas,agaknya sikap kita terhadap khilafah ada dalam empat poin berikut:
  1. khilafah itu adalah satu keniscayaan Nubuwwat, realistis dan bukan utopia.
  2. khilafah itu memerlukan sebab, maka kewajiban kita adalah berpartisipasi dalam mengikhtiyarkan sebabnya, bukan menunggu berpangku tangan.
  3. khilafah itu bukan “solusi jadi” atas permasalahan ummat, tetapi alat yang dipakai untuk merumuskan dan menjalankan solusi, maka dia membutuhkan banyak sekali perangkat.
  4. sumberdaya yang akan mengelola perangkat-perangkat dalam khilafah haruslah:
    1. kapabel dan kredibel. Maka dibutuhkan tarbiyah yang membuat mereka tumbuh, berkembang, berdaya, terjaga dan terkokohkan.
    2. Kompeten. Maka dibutuhkan banyak kader da’wah yang terdidik ahli, spesialis berwawasan luas untuk mengisi kualifikasi di berbagai bidang pelayanan ummat.
    3. Professional dan well-trained. Maka dibutuhkan banyak eksperimen, latihan dan pembelajaran yang diperoleh melalui pengelolaan public dalam organisasi da’wah, lembaga pelayanan, dan terlebih lagi institusi pemerintahan derah maupun pusat.
    4. Terorganisasi. Maka dibutuhkan satu ‘amal jama’i yang menopang segala akitivitas persiapan menuju khilafah.

Begitulah. Hingga nantinya, kata Hasan Al Banna, kita menyelesaikan tahap tugas Ustadziyatul ‘Alaam. Khilafah itu bukan berdiri angkuh atau berteriak nyaring di atas tahta dan mahkota, tetapi bekerja keras dan tersenyum ramah menjadi teladan semesta. Hingga nantinya, kata Anis Matta, ada satu titik di mana manusia tak bisa lagimembedakan pesona kebenaran islam dengan pesona keagungan seorang muslim. Itulah kemenangan dan Allah tempat memohon pertolongan...





-----belum puas? Baca aja bukunya ya…^_^----

0 komentar:

Post a Comment